“Kupikir kau mau berenang,” aku bergumam pada mulutnya.
“kau sangat mengalihkan perhatianku.” Christian menyentuhkan giginya di sepanjang bibir bawahku.” Tapi aku tak yakin aku ingin orang-orang baik di Monte Carlo melihat istriku dalam pergolakan nafsunya.”
Aku melarikan gigiku di sepanjang rahangnya, ujung janggutnya menggeletik lidahku, tidak memperdulikan picisan tentang orang-orang baik di Monte Carlo.
“Ana,” erangnya. Dia membungkus ekor kudaku di sekitar pergelangan tangannya dan menariknya dengan lembut, memiringkan kepalaku kebelakang, memamerkan leherku. Dia menjalankan ciumannya dari kupingku turun ke leherku.
“Bisakah aku membawamu di lautan?” dia menarik napas.
“Ya.” Bisikku.
Christian menarik diri dan menatapku, matanya hangat, penuh keinginan, dan geli. “Mrs. Grey, kau tidak pernah puas dan sangat tebal muka. Monster seperti apa yang sudah aku ciptakan?”
“Monster yang cocok denganmu. Dapatkah kau memilikiku dengan cara lain?”
“Aku akan memilikimu dengan posisi apapun yang bisa aku lakukan, kau tahu itu. Tapi tidak sekarang. Tidak dengan para penonton.” Dia menengokkan kepalanya kearah pantai.
Apa? Aku cukup yakin, beberapa penjemur di pantai telah menanggalkan ketidakacuhan mereka dan sekarang memandang kami dengan ketertarikan. Tiba-tiba, Christian menangkap pinggangku dan meluncurkanku ke dalam air, membiarkan ku jatuh ke dalam air dan tenggelam di bawah gelombang menuju pasir lembut di bawahnya. Aku muncul ke permukaan, terbatuk, memercik, dan terkekeh.
“Christian!” hardikku, marah padanya. Aku pikir kita akan bercinta di laut...dan membuat keberuntungan pertama lainnya. Dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan kegiranganya. Aku memerciknya, dan dia memercikku dengan air juga.
“Kita punya waktu semalaman,” Katanya, tersenyum lebar seperti orang bodoh. “Nanti, sayang.”
Dia menyelam di bawah laut dan muncul ke permukaan sejauh tiga kaki dariku, lalu dalam ketidak pastian, merangkak dengan penuh syukur, berenang menjauh dari pantai, menjauh dariku.
Gah! Fifty yang menggiurkan dan suka main-main! Aku melindungi mataku dari matahari saat
melihatnya menjauh dariku. Dia seperti penggoda...apa yang bisa kulakukan untuk membuatnya kembali? Saat aku berenang kembali ke pantai, aku merenungkan pilihanku. Minuman kami sudah tersaji di kursi berjemur, dan aku meneguk Coke dengan cepat. Christian terlihat seperti titik lemah di kejauhan. Hmm...aku membaringkan diriku di depan dan, meraba tali pengikat bikiniku, membukanya dan melemparkannya begitu saja ke atas kursi berjemur milik Christian. Lihat...betapa sanggupnya aku bertebal muka, Mr. grey. Rasakan ini. Aku menutup mataku dan membiarkan matahari menghangatkan kulitku...menghangatkan tulangku, dan aku hanyut kembali di bawah panasnya matahari, pikiranku kembali pada hari pernikahanku.
***
“Kau bisa mencium mempelaimu,” Pendeta Walsh mengumumkan.
Aku berseri-seri menatap suamiku.
“Akhirnya kau menjadi milikku.” Dia berbisik dan menarikku ke dalam lengannya dan menciumku dengan kemurnian di bibirnya.
Aku telah menikah. Aku adalah Mrs. Christian Grey. Aku riang dengan sukacitaan.
“Kau terlihat cantik, Ana,” dia bergumam dan tersenyum, matanya bersinar penuh rasa cinta...dan sesuatu yang gelap, sesuatu yang seksi. “Jangan biarkan orang lain melepaskan gaunmu kecuali aku, mengerti?” Senyumannya memanas ratusan derajat saat ujung jarinya berjalan turun di pipiku, memicu darahku.
Sialan...bagaimana dia melakukan ini, meski disini dengan semua orang-orang yang sedang menatap kami?
Aku mengangguk dalam diam. Tuhan, aku harap tidak ada orang yang mendengar kami. Sungguh beruntung Pendeta Walsh diam-diam melangkah mundur. Aku menatap sekilas pada kerumunan yang berkumpul dengan riasan pesta pernikahan mereka...
Ibuku, Ray, Bob dan keluarga Grey semua bertepuk tangan – bahkan Kate, pendamping pengantinku, yang telihat mempesona dalam balutan gaun pink muda saat berdiri di samping pendamping pria Christian., saudara laki-lakinya Elliot. Siapa yang tahu bahkan Elliot bisa terlihat sangat keren? Semua tersenyum lebar dan berseri-seri – kecuali Grace, yang sedang menangis penuh syukur pada sapu tangan putihnya yang halus.
“Siap untuk berpesta, Mrs. Grey? Christian berbisik, memberikanku senyuman malu-malu. Aku meleleh. Dia terlihat hebat dalam tuxedo hitam yang sederhanan dengan rompi silver dan dasi. Dia sangat...tampan.
“Siap seperti biasanya.” Aku tersenyum lebar, benar-benar senyuman bodoh di wajahku.
Kemudian pesta pernikahan itu langsung pada puncaknya...Carrick dan Grace benar-benar hebat. Mereka memiliki tenda besar yang dipasang dan dekorasi pink muda yang cantik, silver, dan warna gading dengan sisinya yang terbuka, memperlihatkan teluk. Kami di berkahi dengan udara yang bagus, sinar matahari sore diatas air. Ada satu lantai dansa diujung tenda besar,
buffet yang mewah di sisi lainnya.
Ray dan ibuku menari dan tertawa bersama. Aku merasakan pahit-manis melihat mereka bersama. Aku harap aku dan Christian bisa bersama selamanya. Aku tak tahu apa yang akan kulakukan jika ia meninggalkanku. Menikah terburu-buru, menyesalinya saat di waktu luang. Kata-kata itu menghantuiku. Kate disebelahku, terlihat sangat cantik dalam gaun sutera panjangnya. Dia menatap sekilas padaku dan merengut. “Hey, ini seharusnya menjadi hari yang paling bahagia dalam hidupmu,” tegurnya.
“Memang,” bisikku.
“Oh, Ana, ada apa? Apa kamu sedang melihat ibumu dan Ray?”
Aku mengangguk sedih.
“Mereka bahagia.”
“Bahagia dengan berpisah.”
“Apa kau memiliki keraguan?” Tanya Kate khawatir.
“Tidak. Tidak juga. Ini hanya...aku sangat mencintainya.” Aku membeku, tak mampu atau tak sanggup mengucapkan rasa takutku dengan jelas.
“Ana, ini sudah jelas bahwa dia memujamu. Aku tahu kau punya hubungan yang diawali dengan keadaan yang tidak biasa, tapi aku bisa lihat betapa bahagianya kalian berdua telah melewati waktu lebih dari sebulan.” Dia menggenggam tanganku, meremasnya. “Disamping itu, ini sudah terlambat.” Dia menambahkan dengan seringaian.
Aku terkekeh. Kepercayaan Kate untuk menunjukkan dengan jelas. Dia menarikku ke pelukan spesial Katherine Kavanagh. “Ana, kau akan baik-baik saja. Dan jika dia melukaimu sehelai saja rambut di kepalamu, dia akan menghadapiku.” Sambil melepaskanku, dia tersenyum lebar dengan siapapun itu yang ada di belakangku.
“Hi, sayang.” Christian meletakkan tangannya ditubuhku, mengejutkanku, dan mencium ujung kepalaku. “Kate,” Dia mengakui keberadaan Kate. Dia tetap bersikap dingin terhadap Kate bahkan setelah enam minggu.
“Halo lagi, Christian. Aku akan pergi mencari pendamping pria (best man) mu, yang juga menjadi pria terbaikku (best man).” Dengan senyuman untuk kami berdua, dia mendatangi Elliot, yang sedang minum bersama adik laki-lakinya Ethan dan teman kami Jose.
“Saatnya pergi.” Christian bergumam.
“Sekarang? Ini pesta pertama dimana aku tidak keberatan untuk menjadi pusat perhatian di dalamnya.” Aku berbalik dalam lengannya untuk menghadap padanya.
“Kau pantas mendapatkannya. Kau terlihat mempesona, Anastasia.”
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar